Yayasan Penabulu bersama Jejaring Lokadaya Nusantara secara resmi membuka Panggilan Hibah Mikro LOKADANA Siklus I, bagian dari program “Strengthen Civic Space and Enhance the Enabling Environment and Capacity of Networked Local CSOs To Promote a Just and Inclusive Green Transition in Indonesia (CO-EVOLVE 2)” yang didukung oleh Uni Eropa. Melalui mekanisme Financial Support to Third Parties (FSTP), hibah ini menyediakan total dana hingga Rp 2,4 miliar yang akan disalurkan kepada komunitas, organisasi masyarakat sipil, dan inisiatif lokal di seluruh Indonesia.
Panggilan hibah ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat ruang gerak masyarakat sipil, mendorong kemandirian gerakan di tingkat tapak, serta membangun solidaritas lintas komunitas. Proposal dapat dikirimkan hingga 28 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB.
Sebagai bagian dari proses sosialisasi, Lokadaya menyelenggarakan pertemuan daring pada Kamis, 2 Oktober 2025, yang diikuti oleh 423 peserta dari 380 lembaga di 38 provinsi. Dalam sesi ini, Tino Yosephyn dan Alfi Hasanah bergantian menjelaskan mekanisme, kriteria, dan tata cara mengakses LOKADANA. Antusiasme peserta cukup tinggi, hal itu terlihat dari dua puluh peserta aktif bertanya dan berbagi pandangan melalui ruang tanya jawab maupun kolom chat.
Keterlibatan luas ini menjadi tanda kuat bahwa di seluruh pelosok negeri, masih tumbuh berbagai inisiatif dari komunitas dan organisasi masyarakat yang bekerja untuk perubahan nyata. Semangat tersebut adalah modal sosial yang berharga untuk keluar dari berbagai krisis dan meneguhkan harapan bahwa gerakan masyarakat sipil Indonesia tetap hidup, berdaya, dan berdaulat.